Selasa, 13 Maret 2012

RESUME ARTIKEL "Manajemen dan Tata Kelola Teknologi Informasi"





 SUMBER : http://jealilik.wordpress.com/2011/03/20/penggunaan-teknologi-informasi-manajemen-terbaru/
DOWNLOAD LINK SAYA :   http://www.ziddu.com/download/18863591/1115211060_RESUME.docx.html

Tata kelola teknologi informasi ( IT governance) adalah suatu bagian dari tata kelola perusahaan yang menitikberatkan pada sistem dan teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya. Meningkatnya minat pada tata kelola TI sebagian besar muncul karena adanya prakarsa kepatuhan (seperti Sarbanes-Oxley di Amerika Serikat dan Basel II di Eropa) serta semakin diakuinya kemudahan proyek TI cenderung dapat lepas kendali yang berdampak besar terhadap kinerja organisasi.

Beberapa perusahaan modern memanfaatkan solusi bisnis yang dibangkitkan dengan teknologi informasi (TI), untuk mengoptimalkan proses bisnis yang dimilikinya. Akan tetapi kadang solusi yang dikembangkan tidak menyeluruh. Mereka membangun solusi TI tersebut dalam beberapa sistem yang terpisah, bukan dalam satu kesatuan. Sistem yang dibangun biasanya terbagi berdasarkan unit kerja, atau berdasarkan proses bisnis yang ada. Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM) dibutuhkan bisnis untuk membantu dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM adalah solusi TI dengan pendekatan baru yang ampuh digunakan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan antara tenaga ahli perusahaan dan sistem informasi melalui proses-proses yang telah terotomatisasi dan bersifat fleksibel. BPM juga memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan, dalam menyesuaikan keinginan pelanggannya pada setiap produk atau layanan yang dihasilkan.  Akses informasi  dapat diberikan secara langsung (real-time),  sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, serta pengambilan tindakan secara lebih cepat dan tepat.
Manajemen Proses Bisnis yang efektif dan efisien dapat menghasilkan nilai-nilai kompetitif bagi perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang. Namun perusahaan terkadang kurang memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang dimilikinya. Pihak manajemen mungkin telah berhasil membuat prosedur yang ideal untuk menjalankan proses bisnisnya, tapi pada kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari apa yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu proses bisnis kadang terjadi redundansi, ketidakefisienan, stagnasi, dan berbagi kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Bisnis yang tidak tangkas dalam mengontrol proses bisnis yang dimilikinya cenderung akan menghalangi usaha perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar